Serang [Banten] botvkalimayanews.com||Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Serang di nilai belum maksimal dalam pelaksanaannya.
Masih banyak orang tua siswa yang mengeluh dengan sistem ini, bagaimana tidak, karena saat pendaftaran calon siswa dari sistem banyak kendala.
Untuk pendaftaran sistem domisili banyak yang tidak sesuai dengan alamat di Kartu Keluarga (KK), akibatnya, banyak orang tua yang mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempertanyakan kenapa dari sistem anaknya di tolak, sedangkan jarak rumah ke sekolah hanya 700 meter.
Namun setelah di cek ternyata titik lokasi rumah tidak sesuai dengan alamat yang ada di KK.
Seperti contoh, alamat di KK daerah Pejaten Kali Gandu, tapi keterangan di Google Maps titiknya berada di Ciracas.
Kejadian ini bukan cuma satu atau dua orang pendaftar yang mengalami hal seperti ini, tapi sangat banyak, sehingga terjadi penumpukan antrian di Dnas Pendidikan.
Ketika hal ini dipertanyakan ke Kabid SMP pad Dinas Pendidikan Kota Serang, Leni, beliau menjelaskan bahwa hal ini kemungkinan terjadi karena adanya kesalahan saat pendaftaran, karena kalau memang tidak sesuai dengan titik alamat maka dengan otomatis sistem akan menolak.
“Jadi itu bukan dari Foogle Maps-nya yang salah. Dinas pendidikan sudah menjalan kan aturan dengan sebagaimana mestinya,” ungkap Leni.
Aktifis dari Lembaga Aliansi Muda Banten (AMB) mengungkapkan kekecewaannya di SPMB Kota Serang tahun 2025 ini, karena banyaknya masyarakat yang tidak paham dengan sistem yang menjadi peraturan dari Dinas Pendidikan, sehingga menimbulkan kegaduhan dan kecemasan orang tua ketika SPMB berlangsung.
Dedi AMB berharap untuk kedepannya pemerintah kota serang harus benar-benar mempersiapkan kematangan teknis pelaksanaan SPMB di tahun yang akan datang.
“Setidaknya memberikan sosialisasi kepada publik tentang sistem yang bisa menjadi kendala seperti ini.” Pungkas Dedi. [Silvi]
