Yogyakarta||botvkalimayanews.com|| Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, kembali menyampaikan ungkapan serius terhadap mantan Presiden RI, Joko Widodo.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Amien menyebut Jokowi menyimpan uang triliunan rupiah secara ilegal di bungker yang berada di rumah pribadinya di Solo.
Pernyataan ini disampaikan Amien dalam unggahan video di kanal YouTube Amien Rais Official pada Selasa, (01/07/2025), seperti dilansir dari laman Repelita
Dalam pernyataannya, Amien menanggapi komentar Beathor Suryadi, politikus senior PDIP, yang lebih dulu menyinggung soal dugaan adanya bungker penyimpanan uang milik Jokowi.
Amien menyatakan dirinya cenderung mempercayai klaim Beathor, terutama karena jumlah uang yang diduga disimpan sangat besar dan kemungkinan berasal dari sumber tidak sah.
Menurutnya, penyimpanan uang dalam bungker dilakukan untuk menghindari pelacakan oleh lembaga seperti PPATK.
Amien menyebut bahwa para pelaku tindak pidana keuangan sering menggunakan cara-cara seperti itu agar transaksi mereka tak terlacak.
Ia menilai bungker bawah tanah bisa digunakan untuk menyembunyikan uang dalam jumlah besar, terutama bila uang tersebut diperoleh dari cara-cara ilegal.
Ia juga mengklaim Beathor berani menantang pihak berwenang untuk membuktikan keberadaan bungker tersebut.
“Saya cenderung percaya. Kalau uang itu haram, tentu disimpan di tempat yang tidak biasa. Bungker di rumah Jokowi itu saya yakin tempat penyimpanan uang haram,” ucap Amien dalam videonya.
Hingga saat ini, Jokowi belum memberikan tanggapan atas tudingan Amien tersebut.
Sebelumnya, pada Kamis, 27 Juni 2025, Amien juga membuat pernyataan mengejutkan lainnya melalui kanal YouTube yang sama.
Ia menyebut Jokowi menjadi dalang dari aksi penembakan rumahnya yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2014 silam.
Amien mengatakan, Jokowi menyuruh seseorang untuk menembak rumahnya, sebagai bentuk tekanan terhadap dirinya. Ia menyebut peristiwa itu sebagai bagian dari teror yang ditujukan kepada dirinya secara pribadi.
Dalam video tersebut, Amien kembali mengangkat isu kecelakaan yang menimpa anak sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, pada 18 Oktober 2020 di Tol Cipali, Subang, Jawa Barat.
Ia menuduh bahwa kecelakaan itu adalah upaya pembunuhan yang dirancang dengan rapi oleh pihak-pihak tertentu yang disebutnya berada dalam lingkaran kekuasaan saat itu.
Amien menyampaikan bahwa Hanafi saat itu merasa dibuntuti oleh dua mobil sedan misterius sejak berangkat dari Semarang menuju Jakarta.
Ia mengklaim mobil tersebut menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan Hanafi hingga akhirnya terjadi kecelakaan yang melibatkan dua truk besar.
Menurut versi Amien, salah satu truk memotong laju kendaraan lalu mengerem mendadak, sementara truk lainnya menabrak dari belakang dengan keras.
Benturan tersebut menyebabkan mobil Toyota Alphard milik Hanafi rusak parah dan hampir terbelah dua.
Dalam kecelakaan itu, sopir Hanafi bernama Ferdian Yudha Pratama dan Hanafi sendiri menjadi korban.
Amien meyakini kejadian itu bukan kecelakaan biasa, melainkan skenario yang disengaja untuk mencelakai putranya.
Hingga kini, tuduhan-tuduhan yang disampaikan Amien belum dibuktikan secara hukum dan belum ada klarifikasi langsung dari pihak yang dituduh. [Aps/Red]