“Mereka Pasti Mendoakanmu !”
Jakarta || botvkalimayanews.com||Harus diakui, keberadaan Ojek Online (Ojol) sangat efektif membantu masyarakat berbagai golongan di seluruh Indonesia disetiap daerahnya itu sudah pasti, baik itu mengurangi kemacetan dan meningkatkan sektor pajak dll.
“Hanya disini perlu juga pemerintah keberpihakan kepada nasib para Ojol agar keberadaan nasib periuk kehidupan mereka juga memadai, tentunya tanpa ada ini itu yang merugikan para Ojol,” Ujar Prof Dr Sutan Nasomal Pakar Hukum Pidana Internasional, Ekonom menanggapi berbagai keluhan yang selama ini dirasakan diutarakan para komunitas para driver Ojol berbagai link Medsos.
Menanggapi hal ini, di kantornya markas pusat Partai Oposisi Merdeka di Jakarta. Senin, (16/09/2025).
Melalui press rilisnya, Prof. Nasomal menjelaskan, sangat masuk akal bila untuk menunjang ekonomi keluarga dirumah, Drver Ojol meminta ditegakkan Keadilan, karena di miskinkan oleh pihak perusahaan operator OJOL (Aplikator) dan sudah sangat lama masalah ini terjadi.
Menurutnya, Fitur akses Hemat Berbayar Grab Program untuk membantu Costumer, namun dia menduga, memiskinkan Driver Ojol dengan memasang embel-embel hemat untuk penumpang tetapi Driver Ojol habis Diperas atau dimiskinkan.
Semua kebutuhan biaya hidup sangat mahal dan Penghasilan Driver Ojol semakin seret karena banyak potongan oleh Operator
Informasi keluh kesah Driver Ojol juga ditayangkan pada link Seperti FaceBook dan Grup WA, bahkan sering lewat di layar HP anda sekitar
Keluhan yang ada di TikTok ketika team media meminta informasi langsung kepada Driver Ojol benarkah seperti ini keadaan penghasilan para Driver Ojol membenarkan hal ini.
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH yang juga pemerhati Driver Ojol meminta Penyidik Aparat Penegak Hukum (APH) harus bisa membawa pihak Operator Ojol atau Aplikator ke meja pengadilan.
Bila program yang di laksanakan di duga ada indikasi pelanggaran hukum (pasal 368. 372. 378) serta denda puluhan milyar karena sudah merugikan Rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai Driver Ojol.
Tidak boleh ada manipulasi pembayaran yang diterima Driver OJOL dari pihak operator.
Grab Slot pada jam-jam tertentu juga merugikan Driver Ojol dengan cara cara fitur curang.
Fitur ini membuat para pengemudi harus bersaing secara tidak adil, untuk mendapatkan penumpang, dan sering kali mereka harus menunggu lama tanpa kepastian mendapatkan orderan.
Fitur BETA atau negosiasi tarif juga menjadi sorotan.
Driver merasa fitur ini memberikan terlalu banyak keleluasaan kepada penumpang untuk menawar harga yang tidak sesuai, dan merugikan Driver Ojol, yang akhirnya berdampak negatif pada pendapatan pengemudi.
Apalagi pihak operator malakukan pemotongan sampai 30%. “Sangat merugikan”
Kerugian dari pembatalan order juga yang merugikan Driver Ojol, karena sudah jauh-jauh mendatangi costumer tetapi dibatalkan sepihak dari Costumer dengan tidak ada kompensasi ganti rugi bahan bakar dan waktu.
Biaya parkir mahal ditempat tempat tertentu yang harusnya menjadi tanggungjawab costumer jangan dibebankan kepada Driver Ojol.
Kami hanya meminta keadilan dan perbaikan agar pekerjaan kami bisa lebih layak dan seimbang dengan biaya operasional yang kami keluarkan,” aku driver.
Prof DR KH Sutan Nasomal meminta kepada POLRI untuk membawa kasus melawan hukum pihak Operator Ojol ke meja hukum.
Presiden RI Jendral Haji Prabowo Subiyanto harus tegas dan berani mengambil tindakan, menutup perusahaan Ojol yang diduga telah melakukan penipuan Puluhan Milyar tiap bulan, baik ke Costumer dan Driver Ojol.
Negara harus melindungi semua profesi pekerja Rakyat Indonesia.
Narasumber :
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH Pakar Hukum Pidana Internasional, Ekonom, Presiden Partai Oposisi Merdeka serta Jenderal Kompii dan Pendiri/Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLus Jakarta