https://botvkalimayanews.com/indeks/
HANKAM  

[HEBOH] Simbol Neo-Nazi Muncul di TikTok, Pelaku Ledakan SMAN 72 Diduga Terpapar Ideologi Ekstrem

JAKARTA||BOTVKALIMAYANEWS.COM|| Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading berinisial FN diketahui sempat membagikan unggahan mencurigakan beberapa jam sebelum kejadian.

Sekitar delapan jam sebelum peristiwa, akun TikTok yang diduga milik FN memposting video dengan simbol tangan yang menyerupai tanda Neo-Nazi.

Melansir laman repelita menyebutkan, polanya dinilai mirip dengan yang digunakan pelaku penyerangan sekolah di Madison, Wisconsin dan Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

FN saat ini selamat dan menjalani perawatan intensif.

Terduga pelaku merupakan siswa kelas XII IPS SMAN 72 yang digambarkan teman-temannya sebagai anak periang sebelum berubah menjadi pendiam dalam dua tahun terakhir.

Beberapa teman FN menyebutkan bahwa ia mulai tertarik pada simbol-simbol asing dan konten yang mengarah pada ideologi ekstrem.

Unggahan tersebut menjadi fokus penyidik dan pakar keamanan digital karena memiliki kesamaan estetika dan simbolik dengan konten Neo-Nazi di luar negeri.

Polisi tengah mendalami kemungkinan FN terpapar konten neo-Nazi melalui internet karena kesamaan simbol dengan kasus penembakan brutal di Amerika Serikat.

Pola simbol dan estetika ekstremisme dapat menyebar lintas negara dengan cepat melalui media sosial.

Dari akun TikTok, FN memposting foto dirinya di dalam toilet mengenakan sepatu hitam dengan tas biru di depannya.

Belum dapat dipastikan apakah toilet tersebut berada di SMAN 72 atau lokasi lain, namun FN memotret tangan kanannya membentuk bulatan.

Simbol itu menyerupai yang diunggah pelaku penembakan sekolah di Madison, Wisconsin dan Nashville, Tennessee, yakni Henderson Solomon dan Natalie Samantha Rupnow.

Fenomena penyebaran simbol ekstremis melalui platform media sosial dianggap sudah menjadi praktik umum.

Para ahli menilai algoritma media sosial memudahkan konten radikal menjangkau remaja, terutama melalui musik, meme, dan gestur tertentu.

Kasus FN di SMAN 72 menjadi contoh bagaimana narasi neo-Nazi dan kekerasan sekolah dapat menyebar secara digital melintasi batas negara tanpa kontak langsung. [Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *