Bakauheni [Lampung] botvbanten.com|| Pengelola Jasa penyeberang ASDP dari pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan Merak ternyata masih kurang maksimal.
Hal tersebut terlihat dan dialami awak botvbanten saat berada di pelabuhan Bakauheni menuju Dermaga, Selasa (07/05/2024) sekira pukul 19.07 wib.
Pasalnya, saat memasuki pelabuhan menuju salah satu dermaga yang ada, awak botvbanten bertanya kepada beberapa orang yang berpetugas mengarahkan para pengendara calon penumpang kapal Ferry ke dermaga, namun awak botvbanten yang saat itu menggunakan sepeda motor ditunjuk dan diarahkan ke dermaga yang berbeda-beda oleh tiap petugas yang berdiri disana, hingga awak botvbanten hilir mudik berputar-putar.
Awak media yang mengikuti petunjuk dan arahan beberapa petugas tadi akhirnya kecewa, bagaimana tidak, petunjuk yang diberikan ke beberapa dermaga kapalnya sudah berlayar meninggalkan dermaga.
Di dermaga yang diarahkan itu tidak ada seorangpun disana, baik calon penumpang apalagi petugas.
Berangkat dari sana, dengan kecewa akhirnya awak media berinisiatif mengambil arah menuju ke dermaga 6, yang saat itu terlihat ada Ferry yang akan sandar, namun saat menuju ke dermaga 6 tersebut, awak media dipanggil petugas yang tadi, agar kembali menuju dermaga yang baru ditinggalkan awak media, namun awak media mengabaikannya.
Sampai di dermaga 6, awak media kembali kecewa saat akan menggunakan kamar kecil (toilet), yang kondisinya sangat memprihatinkan, selain fasilitas penerangan yang tidak menyala, gelap, fasilitas air dari kran juga tidak ada, sehingga beberapa awak kenderaan yang sedang antri, yang ingin menggunakan toilet berbalik dan enggan menggunakan toilet tersebut.
Saat awak media berbincang dengan dua petugas yang berada di dermaga 6 saat itu, waktu ditanya mengatakan, bahwa para petugas yang mengatur dan mengarahkan para pengendara calon penumpang ferry adalah petugas yang berasal dari masing-masing pihak perusahaan kapal Ferry yang ada.
Masih menurutnya, mereka ini ditempatkan dilokasi-lokasi tertentu yang ditunjuk, dan tugaskan untuk mengarahkan para pengendara calon penumpang Ferry harus ke dermaga yang mana.
Sinyalemen saling berebut calon penumpang oleh pihak perusahaan kapal Ferry terasa saat dialami oleh awak media, disinyalir hal ini sepertinya sengaja dilakukan oleh petugas disana tak lain mengarahkan pengendara calon penumpang ferry ke dermaga tempat Ferry milik perusahaannya bersandar.
Terlepas dari sana, layanan prima harusnya tetap harus dikedepankan, bukan mengarahkan penumpang ke dermaga yang baru ditinggalkan Ferry, yang membuat calon penumpang harus berlama-lama menunggu kapal, sementara di dermaga lainnya ada Ferry yang akan sandar, bahkan masih sandar menunggu penumpang lain masuk.
Sudah waktunya pihak ASDP maupun pihak perusahaan kapal Ferry turun kelapangan atau melakukan evaluasi terhadap fasilitas dan pelayannya yang ada, agar para petugas dilapangan benar-benar serius bertugas, karena disana masih terlihat petugas dilapangan yang bertugas sambil bermain ponselnya.
Dengan kondisi ini, terkesan pihak ASDP sepertinya tidak melakukan cek rutin terhadap kondisi fasilitasnya dan petugas dilapangan, karena masyarakat sudah membayar, dan berhak mendapatkan fasilitas pelayanan pelabuhan.
Fasilitas pendukung juga perlu diperbaiki, tidak adanya penerangan dan air di toilet juga perlu dievaluasi, karena dari dalam toilet saat itu mengeluarkan bau Pesing, karena ada yang memaksakan diri menggunakannya walau tanpa ada air keran ditoilet.
Buruknya lagi, akibat tidak adanya fasilitas di toilet, terlihat supir yang enggan ke toilet tadi terpaksa buang air kecil di sela-sela antara truk yang antri berjejer, jika kondisi ini dibiarkan, bisa jadi, area dermaga layaknya terminal bis, yang menimbulkan bau Pesing, karena supir kencing sembarangan.
Sementara itu, dipelabuhan Merak, saat keluar dari kapal dan dermaga, terlihat pengendara terpaksa harus melintas dengan menembus dan menghirup kepulan debu yang diduga berasal dari salah satu proyek pembangunan yang ada disana. [Virgo]
