Serang [Banten] botvkalimayanews.com|| Dalam rangka peningkatan kesejahteraan Sosial khususnya di bidang pelayanan kesehatan,
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Puskesmas Kalodran Kecamatan Walantaka Kota Serang menggelar kegiatan Lokakarya Lintas Sektoral di Aula UPTD Puskesmas. Jumat,(19/09/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan untuk dalam rangka menjalankan program pemerintah pusat, membahas seperti apa tehnis existensi dan manfaat keberadaan Pustu dan KMP di tengah-tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala UPTD Puskesmas Kalodran, Ade Nurafiah, S.Kep, M.M mengatakan bahwa keberadaan Pukesmas Pembantu (Pustu) sendiri selain melayani kesehatan bagi masyarakat, nantinya keberadaannya akan di adakan Koperasi Klinik Desa, koperasi merah putih, yang mana nantinya bisa menggunakan SIP dari Puskesmas hal ini sebagaimana yang tertuang dalam KMK nomor 373 tahun 2025.
Menurutnya, walau saat ini wacana tersebut masih ada pro kontra dan benturan namun ini adalah gebrakan dari menteri Koperasi, gebrakan ini adalah merupakan salah satu program Presiden RI, yang menargetkan 80 ribu KMP.
Kota Serang sendiri saat ini telah me-Louncing KMP di 67 an titik, untuk itu, pihaknya memproritaskan sinergitas pelayanan kesehatan dengan KMP.
Dalam menyampaikan materi kegiatan, Kapus memaparkan bahwa keberadaan KMP di fokuskan kepada pelayanan penyediaan kebutuhan masyarakat.
Koperasi Unit Desa keberadaannya sudah aja sejak dulu, namun kurang berjalan optimal, untuk itu, di era pemerintah Presiden Prabowo saat ini ingin menjalankannya secara memaksimalkan keberadaannya melalui KMP.
Sebelumnya, keberadaan koperasi desa lebih diarahkan kepada kegiatan pertanian dan perekonomian, namun sekarang kegiatan koperaai tersebut harus lebih luas lagi, harus menyertakan pada kegiatan layanan di bidang kesehatan dan UMKM, ada ketua KMP, dimana Lurah adalah sebagai pengawasnya.
Sama halnya dengan KMP, nantinya bila koperasi klinik desa berdiri, maka kepala UPTD Puskesmas akan menjadi pengawasnya.
Lebih jauh dijelaskannya, tidak berjalanya secara optimal KUD dan menjadi kegagalan, karena masih adanya ketergantungan bantuan dan subsidi dari pemerintah, sehingga Mainset yang timbul di masyarakat adalah bisa meminjam ke koperasi.
Akibat mainset tersebut masyarakat pun berbondong-bondong ikut sebagai peserta karena mau mendapatkan pinjaman.
Namun karena ketergantungan bantuan tersebut, karena dukungan politik dan finansial saat itu, akhirnya pemerintah pun menutup bantuan tersebut.
Terkait adanya klinik desa nantinya, akan melayani kesehatan dasar, yakni lebih bagus mencegah dari pada mengobati.
Nantinya dengan keberadaan klinik koperasi yang keberadaannya di Pustu, dengan adanya ini, diharapkan nantinya dapat memandirikan masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
“Jadi nanti Pustu itu tempat untuk apotik dan klinik desanya,” ujarnya.
Klinik yang ada tersebut akan selain menyediakan layanan kesehatan juga akan menyediakan obat generik bagi anggota KMP.
UPTD Puskesmas Kalodran sendiri banyak menerima apresiasi dan ancungan jempol dari berbagai pihak karena terobosan-terobosan yang sudah dilaksanakan.
UPTD Puskesmas Kalodran saat ini membawahi 4 Pustu yang ada di 4 kelurahan yakni, kelurahan Pagerangung, Teritih dan Kiara yang saat ini tengah mempersiapkan Lounching.
Ada kemungkinan nantinya keberadaan Pustu bisa merekrut tenaga non-ASN sesuai kebutuhan untuk mendukung operasional dan pembelian sarana dan obat yang memberikan kemudahan dalam pengadaan obat dan peningkatan sarana prasarana.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Forkompicam diantaranya, Kapolsek Walantaka diwakili Babinsa Kalodran Bribka Bayu, Danramil Walantaka, para lurah se-kecamatan Walantaka, para Kader Kesehatan se-kecamatan Walantaka dan Camat Walantaka Muslim Soleh.
[Agung]