Jakarta||botvkalimayanews.com||Sebuah inovasi membanggakan datang dari Provinsi Banten. Chairul, pengurus Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (DPD ABPEDNAS) Banten, berhasil menciptakan bata interlock inovatif berbahan limbah puing pabrik genteng dan keramik, yang dinilai mampu menjadi solusi pengganti batu bata konvensional untuk pembangunan dinding rumah rakyat.
Atas inovasi tersebut, Chairul dianugerahi Indonesia Property & Bank Award XIX dan ABPEDNAS Award IV Tahun 2025, dalam acara bergengsi yang digelar di salah satu di Jakarta, (25/05/25).
Penghargaan ini diterima langsung oleh Chairul, didampingi oleh Nasrullah, Sekretaris DPD ABPEDNAS Banten, di hadapan para tokoh nasional dan pelaku industri perumahan.
Inovasi ini menarik perhatian Dewan Juri yang diketuai oleh Prof. Dr. Roy Sembel, karena dinilai sangat relevan dan dibutuhkan oleh para pelaku industri properti, khususnya untuk proyek perumahan subsidi dan rumah rakyat. Bata interlock ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap batu bata konvensional, tetapi juga menghemat penggunaan semen dan cat, karena sudah presisi dan siap pakai tanpa perlu diplester ulang.
Indra Utama, Ketua Umum DPP ABPEDNAS sekaligus CEO Journalist Media Network, mengatakan bahwa inovasi anggota BPD ini sangat visioner dan sejalan dengan semangat membangun desa dari bawah.
“Ini bukti nyata bahwa anggota BPD bukan hanya mitra strategis dalam pemerintahan desa, tapi juga kontributor nyata dalam inovasi pembangunan nasional. Bata interlock ini saya nilai layak diusulkan ke Kementerian PKP untuk diaplikasikan pada program rumah subsidi, termasuk renovasi rumah di kawasan pesisir dan pedesaan,” ujarnya.
Acara penghargaan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, yakni :
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Bonin Z.Minang, anggota Satgas Perumahan.
Para Ketua Umum asosiasi pengembang: REI, APERSI, HIMPERRA, APPERNAS Jaya, ASPRUMNAS.
Pimpinan organisasi kepala desa, BPD, nelayan, dan perangkat desa nasional: APDESI, ABPEDNAS, PPDI, HNSI.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi dari desa memiliki daya saing nasional dan sangat mungkin menjadi bagian penting dalam mewujudkan program 3 juta rumah Prabowo-Gibran yang meliputi pembangunan 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta rumah di pesisir, dan 1 juta rumah di pedesaan.
Bidang Usaha dan UMKM DPD ABPEDNAS Banten, Choirul menjelaskan, bata interlock
Solusi inovatif kontruksi modern menggabungkan efisiensi,kekuatan dan estetika.
“Bata ini bahan utamanya dari limbah genteng dan proses pemasangannya sederhana, saling mengunci antar bata sehingga strukturnya kuat dan pembangunannya cepat dan sangat cocok untuk rumah subsidi atau non subsidi dengan biaya hemat dan murah. Tampilan bata interlock ini estetis dan sejuk tanpa plester tambahan.” Tandasnya.
[Ansori]