Jakarta||botvkalimayanews.com|| Berawal saat Komisi I mengelar rapat kerja dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Senin, (08/12/2025) kemarin.
Endipat Wijaya mengatakan ada orang perorang sok paling kerja padahal cuma nyumbang Rp10 miliar, sedang negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, statementnya telah mengundang reaksi keras, hujatan, kecaman dari warganet dan tokoh-tokoh masyarakat.
Mengutip suararakyat.info, tidak ketinggalan Aceng Syamsul Hadie pun turut menyoroti pernyataan Endipat Wijaya yang dipandang tidak pantas selaku anggota DPR RI.
“Sebaiknya Endipat mengundurkan diri, kalau perlu Partai Gerinda mencopotnya dan ganti dengan orang yang lebih baik”, desak Aceng Syamsul Hadie, S.Sos., MM selaku Ketua Dewan Pembina DPP ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional). Rabu, (10/12/2025).
Menurut Aceng, secara tidak langsung ucapan Endipat telah mencoreng nama baik Gerinda dan mempermalukan Prabowo Subianto, karena sudah dipastikan kalau ada banyak anak bangsa seperti Ferry Irwandi yang langsung terlibat membantu korban terdampak bencana, maka Prabowo akan merasa gembira dan memberikan apresiasi positif serta menghargai kepada setiap orang yang melakukan tindakan seperti yang Ferry lakukan.
Aceng yang juga Pemimpin Redaksi Media Jejak Investigasi memperhatikan bahwa pernyataan Endipat Wijaya yang terkesan meremehkan atau menyinyiri upaya Ferry Irwandi mengumpulkan donasi Rp10 miliar untuk rakyat Aceh justru telah memperlihatkan ketidakpekaan terhadap solidaritas kemanusiaan.
Pada saat rakyat sedang berduka dan membutuhkan bantuan cepat, langkah Ferry Irwandi adalah bentuk nyata kepedulian anak bangsa inisiatif pribadi, bukan kewajiban, dan tanpa memakai uang negara.
Sementara itu, Aceng menjelaskan bahwa dana miliaran yang dikucurkan pemerintah memang harus diapresiasi, tetapi tidak perlu diagungkan.
Itu uang rakyat, hasil keringat rakyat, dan menjadi kewajiban konstitusional pemerintah untuk menggunakannya bagi keselamatan warga, bukan pencitraan dan bukan prestasi.
“Karena itu, sangat pantas publik bertanya: berapa sumbangan pribadi Endipat bagi korban bencana? Jika tidak ada kontribusi nyata, menertawakan atau meremehkan usaha orang lain justru hanya menyingkap ironi dan kemiskinan empati”, pungkasnya [redaksi]








