https://botvkalimayanews.com/indeks/

Korem 064/MY Gelar Pembinaan Komunikasi Sosial Cekal Radikalisme Separatis T.A 2025

Pembinaan Komsos Yang Adaptif dan Sinergitas Dalam Upaya Cekal Redikalisme/ Separatisme Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesbang

“Babinsa Ujung Tombak Binter”

Serang [Banten] botvkalimayanews.com|| Komando Resort Militer (Korem) 064/MY melalui Seksi Teritorial menggelar kegiatan Pembinaan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme/ Separatisme korem 064/MY T.A. 2025.

Dalam sambutan sekaligus paparan materinya, Kasiter 064/MY  Letkol Kav. Muslim Rahim T., SH., M.Si  menyampaikan bahwa pembinaan komunikasi sosial yang adaptif dan sinergitas dalam upaya cegah tangkal radikalisme/ separatisme guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Dipaparkannya, peran TNI AD diantaranya seperti Pembinaan Teritorial (Binter) sebagai strategi menghadapi radikalisme/ separatisme.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif. Sama-sama memiliki tugas, TNI membutuhkan peran serta masyarakat terhadap perkembangan informasi-informasi di lingkungannya  tentang adanya potensi kegiatan radikalisme dan separatisme,” paparnya.

Lebih lanjut dipaparkan, ruang lingkup tugas pokok TNI diantaranya termasuk tugas rakyat menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan wilayah NKRI dan melindungi segenap bangsa menjaga keutuhan NKRI.

Hal tersebut berdasarkan UU no 34 TAHUN 2004. Strategi Pertahanan Semesta (Sishanta) menempatkan TNI [khususnya TNI ada dengan Binter).

Definisi Binter upaya pekerjaaan dan kegiatan yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan oleh TNI ada di darat.

Yang menjadi objek Binter adalah Geografi, Pemanfaatan Tata Ruang, SDA untuk kepentingan pertahanan.

Kemudian Demografi yakni pembinaan dan pemberdayaan potensi SDM menjadi Komponennya Cadangan (Komcad) dan Komponen Pendukung (Komduk).

Selanjutnya, Kondisi Sosial: Pembinaan Aspek Ideologi, Politik, Kkonomi, Sosial dan Budaya (Poleksoabud) untuk mewujudkan kemanunggalan TNI rakyat.

Sementara itu, kesatuan pelaksana utama yakni Kodam, Korem, Kodim, dan ditingkat bawah Babinsa.

“Kita harus mau belajar menimba ilmu untuk Indonesia yang mandiri,” tegasnya.

Masih dalam materinya, Kasiter menambahkan, ciri-ciri Radikalisme adalah ; Intoleran, Fanatisme Revolusioner yang ingin perubahan total dan drastis melalui kekerasan.

Sementara Separatisme definisi adalah Ulupaya memisahkan diri dari NKRI untuk membentuk negara baru.

Sedangkan ancaman adalah mengancam keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.

Untuk itu, Kasiter mengajak kepada yang daerahnya ada konflik dapat mensosialisasikan semangat menjaga kedaulatan kesatuan dan persatuan NKRI.

“Jangan sampai menyesal untuk memisahkan diri, seperti negara Timur Leste yang saat ini negaranya tidak maju,” ujarnya memberi contoh.

“Presiden kita saat ini lebih jeli menyikapi persoalan yang timbul.” Pungkasnya.

Sementara itu, Pasikomsos Siter Rem 064/MY Dam III/Slw, Kapten Cba M, Khairudin dalam materinya menyebutkan salah satunya adalah peran masyarakat dalam pencegahan faham Radikalisme dapat melalui pendidikan yang menekankan Toleransi, pemahaman agama yang moderat, mencegah bibit-bibit radikalisme dalam keluarga, menyaring informasi-informasi di Medsos, mengaktifkan peran serta masyarakat dalam mensosialisasikan bahaya radikal serta melibatkan Tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menjalin kemitraan terhadap masyarakat.

Pada season materi terakhir, Pasibinwanwil Siter Rem 064/MY DAM III/Slw, Mayor Inf Yayat Nurhidayat dalam materinya Pembentukan Jaring Mitra Karib Secara Luas dan mendalam menyebutkan, Babinsa adalah ujung tombak kegiatan Binter salah satunya adalah pemetaan wilayah, Babinsa harus memiliki mitra.

Babinsa tidak bisa bekerja tanpa ada mitra karib, tugasnya mengumpulkan informasi dari masyarakat dan komponen masyarakat sebagai objek Mitra Karib. [Ag]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *