Lima Bulan Tak Diangkut DLH. Sampah di Kampung Pematang Cikeusal Timbulkan Bau Busuk

“Saya juga tidak tahu kenapa sampah tidak di angkut oleh pihak DLH, biasanya sekali angkut saya kasih untuk transportnya, sekali angkut saya kasih tiga ratus ribu rupiah”

Serang [Banten] botvkalimayanews.com|| Tumpukan-tumpukan sampah disepanjang ruas jalan kampung Pematang turunan Gelingseng kecamatan Cikeusal  kabupaten Serang di biarkan menumpuk berbulan bulan sehingga menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat .

Hampir sepanjang 70 meter di bahu kanan dan kiri bahu jalan dipenuhi sampah plastik dan sisa makanan yangnumumnya sampah rumah tangga.

Sebut saja (JS), seorang warga Pematang yang mengaku sangat terganggu, karena setiap hari melintas melewati jalan itu saat berangkat kerja.

Dengan aroma bau busuk yang menyengat hidung karena sampah yang berbulan-bulan tertumpuk dibuang di pinggir jalan itu, bahkan ia pun sampai mengunggah vidio tumpukan sampah tersebut ke Medsosnya, mengharap masyarakat sekitar sadar, dan tak lagi membuang sampah sembarangan, yang dapat mengganggu orang yang melintas di jalan, di turunan Gelingseng desa Pematang.

JS dan masyarakat disana berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Serang segera bertindak mengakut dan membersihkan sampah yang sudah menumpuh.

“Supaya masyarakat nyaman, kami meminta agar seluruh masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan, dan untuk pemerintah setempat, kami meminta segera mengambil tindakan, karena ini sangat mengganggu kami,” tegasnya

Saat awak media berkomunikasi dengan Bukhari, kepala desa Pematang, membenarkan kalau sampah yang ada di ruas jalan itu sudah lima bulan lebih tidak di angkut dan dibersihkan. Saya sudah berupaya mencegah warga untuk tidak membuang sampah di situ, tapi tetap saja selalu membuang sampah di area itu,” ujarnya.

“Saya juga tidak tahu kenapa sampah tidak di angkut oleh pihak DLH, biasanya sekali angkut saya kasih untuk transportnya, sekali angkut saya kasih tiga ratus ribu rupiah. Namun kini sudah 5 bulan tidak ada pengangkutan sampah, saya juga bingung,” Cetusnya lagi.

Bukhari mengaku wilayahnya belum memiliki TPS.

“Memang desa kami belum punya TPS karrna tidak ada tanah yang di hibahkan untuk di jadikan TPS, kami bisa saja membangun TPS dari anggaran dana desa asalkan ada tanah yang di hibahkan, karena kami tidak bisa membeli tanah. dan kami mohon kepada dinas terkait untuk segera bertindak membersihkan sampah ini, karena sudah 5 bulan tidak diangkut,” ungkapnya lagi.

Saat awak media mengunjungi kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, yang berada di jalan Manggis Blok F22 No.4, RT.4/RW.15, Lopang, Kota Serang untuk mengkonfirmasi masalah sampah yang ada di desa Pematang ini, kepada
Cahyo, Kasi persampahan,
namun pejabat terkait tidak ada di kantor, saat di telepon dan melalui pesan WhatsApp, namun Cahyo enggan menjawab dan membalasnya. Hingga berita ini tayang, tidak ada jawaban dari Cahyo. [Silvi/Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250