Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden Agar Para Mentri Berfungsi  Atasi Ekonomi Masyarakat Bawah

“Suasana usaha di seluruh pasar traditional atau pasar modern mengalami sepi pembeli dan tidak sedikit yang menutup kiosnya”

Jakarta|| botvkalimayanews.com||Pedagang Rawa Bening Jatinegara Jakarta Harus Di Perhatikan Oleh Mentri Ekonomi.

Suasana usaha di seluruh pasar traditional atau pasar modern mengalami sepi pembeli dan tidak sedikit yang menutup kiosnya.

Para pedagang di Pasar Rawa Bening Jatinegara Jakarta mengeluhkan bahwa sektor usaha perdagangan sedang sakit parah karena anjloknya daya beli Masyarakat.

Keluhan para pedagang yang telah mengalami banyak kerugian karena lemahnya daya beli Masyarakat yang biasanya meramaikan pasar di sebabkan perdagangan online.

Biasanya para pedagang memiliki 10 kios atau lebih di seluruh pasar jakarta. Saat ini bertahan dengan satu kios saja sudah sangat tidak ada kemampuan untuk bertahan.

Mengapa Program Ekonomi di pemerintahan saat ini yang mengunakan modal sangat besar ratusan trilyun tidak berdampak pada roda ekonomi di banyak pasar traditional atau pasar modern

Pemerintahan Prabowo Subianto akan melaksanakan 11 program yang menyedot anggaran hingga Rp446,24 triliun pada tahun ini.

Program itu diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia mengatakan 11 program ini dibuat untuk memastikan roda perekonomian tetap berjalan dan pertumbuhannya tetap bisa dipertahankan (rekam jejak berita/red)

Prof DR KH Sutan Nasomal menyampaikan kepada media bahwa regulasi anggaran pemerintah terlalu kecil untuk menggerakkan sektor ekonomi. Maka banyak pasar traditional dan pasar moderen sepi membeli. Masyarakat tidak punya uang baik di golongan menengah dan bawah.

Bisa dikatakan Masyarakat golongan atas yang uangnya ratusan trilyun juga enggan menggerakkan uangnya. Maka yang terjadi uang para golongan kelas atas hanya parkir di banyak bank di luar negri.

Kepercayaan Dunia International untuk berinvestasi di Indonesia juga minim.

Mungkin masih terlalu banyak yang ikut dalam satu gerbong bersama Jendral Haji Prabowo Subiyanto Presiden RI, mereka orang lama yang sudah kotor namanya di mata dunia usaha International. Seharusnya di bersihkan di dalam gerbong tersebut.

Kemampuan pemerintah menertibkan perdagangan online dengan menerapkan kebijakan peraturan dengan menertibkan pajaknya tidak berjalan.

Contoh keluhan para pedagang. Harga pulpen di pasar traditional Rp 5000 tetapi di onlen hanya Rp 2000 dengan barang yang sama serta terkirim kerumah. Maka semua pasar perdagangan terpukul dan bangkrut. Semua pedagang jual kiosnya dan kembali menjadi pengangguran. Bahkan banyak masyarakat tidak mampu membeli beras karena lama tidak memiliki pekerjaan Itu faktanya

Prof DR KH Sutan Nasomal meminta Presiden RI dan pemerintah pusat dengan semua kementriannya turun ke semua pasar tradisional juga modern.

Berikan solusi pinjaman modal dengan bunga rendah. Berdialog dengan pedagang agar bisa masuk merambah perdagangan sekala pasar dunia international serta melakukan bantuan dengan menerbitkan peraturan perdagangan online. Dorong kembali dengan kekuatan baru alur ekonomi rakyat.

Bila masyarakat yang usaha jual semua kiosnya dan bangkrut. Negara ini didalam tubuh paru parunya pecah semua. Tidak akan kuat bertahan dan berujung terancam dalam banyak aspek.

Pengangguran dan kebangkrutan adalah penghancur Negara besar

Penulis :

Prof. DR KH Sutan Nasomal. SH,MH Pakar Hukum Internasional, Ekonom, Presiden Partai Oposisi Merdeka dan Jenderal Kompii dan Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta 08118419260

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250