Serang [Banten] botvbnten.com|| Masyarakat desa Bandung kecamatan Bandung kabupaten Serang menolak pengelolaan proyek di Kawasan Industri Modern Lima.

Penolakan tersebut karena masyarakat menginginkan di kelola dengan masyarakat setempat, bukan oleh orang luar daerah.
Salah satu tokoh agama disana, Ustad Kandil kepada awak media menjelaskan, untuk proyek seharusnya di kelola oleh masyarakat setempat, agar masyarakat ada peran penting untuk penghasilan di proyek tersebut.
“Kami meminta pihak terkait agar bisa memperhatikan masyarakat kampung Bandung desa Bandung, dikarenakan lokasi proyek tersebut ada di kampung kami,” tegasnya.
Senada dengan ustad Kandil, salah seorang masyarakat kampung Bandung, Haryati, kepada wartawan mengatakan, untuk pengelolaan proyek tersebut harus dikelola oleh masyarakat setempat.
“Kami tidak ingin di kelola oleh pihak luar kampung Bandung, kami masyarakat kampung Bandung menolak pengelolaan proyek oleh orang luar” ujarnya.
Di tempat yang sama, awak botvbanten mengkomfirmasi Sekretaris desa Bandung, Lukman, ia membenarkan keinginan masyarakat tersebut.
“Masyarakat menginginkan proyek tersebut di kelola oleh masyarakat setempat, dan untuk pihak yang terkait diharapkan bisa memahaami adanya penolakan dari masyarakat kami,” ujarnya.
Masih Sekdes Lukman, dirinya mengharapakan para pihak supaya jangan memancing keributan, agar ketertiban dan keamanam kondusif, harapnya.
Puluhan aparat dari pihak kepolisian Sektor Pamarayan dan Koramil turun melakukan pengamanan dilokasi.
Kepada wartawan, Kapolsek Pamarayan Ipda Priyanto mengatakan, aksi masyarakat berjalan aman dan kondusif.
“Alhamdulillah, berjalan aman dan kondusif, kami berikut jajaran Polres Serang dan Koramil Pamarayan yang menurunkan persolil sebanyak 50 orang. Kami mengharapkan, untuk para pihak, baik dari masyarakat maupun pihak terkait agar tenang dan kondusif agar terciptanya ketertiban masyarakat,” harapnya. [Asep]