Aroma Bau Menyengat Dirasakan Warga Bantaran Kali

Serang [Banten] botvbanten.com|| Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung merupakan sebuah sungai yang berada di wilayah Provinsi Banten.
Sungai ini berhulu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tepatnya di Gunung Halimun Utara, Cisarua.
Selain itu juga, Ciujung berhulu dari kawasan Gunung Karang dan Gunung Endut.
Sungai Ciujung ini memiliki panjang sekitar 142 Km dan luas DAS sekitar 2.159 km persegi yang mengalir dari Selatan ke Utara hingga bermuara ke pesisir utara Banten, tepatnya di Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Namun saat ini, kondisi air Sungai Ciujung sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mencuci pakaian dan juga para petani tidak bisa menggunakan air untuk mengairi area persawahan.
Hal itu dikarenakan kondisi airnya berubah menjadi hitam dan bau terkontaminasi oleh limbah industri.
Hasil pantauan tim media di lapangan, adanya bendungan yang diduga milik PT Indah Kiat Paper Pulep Tbk. terlihat jelas di lokasi sebelah bendungan air masih jernih dan normal sedangkan air sebelah Utara bendungan air hitam kelam berbusa dan bau menyengat.
PT Indah kiat Paper Pulp Tbk diduga membuang limbah ke sungai Ciujung, dari bendungan yang di diduga buat PT Indah kiat sampai muara Desa Tengkurak Kecamatan Tirtayasa, sungai Ciujung beralih fungsi sebagai kubangan limbah.
Menurut Wari, warga Desa Purwadadi yang setiap harinya bertugas di jembatan penyebrangan yang menghubungkan desa Purwadadi kecamatan Lebak Wangi dengan Desa Walikukun Kecamatan Carenang menyampaikan kepada awak media, kalau sudah dua bulan ini warga di sekitar bantaran kali merasakan bau menyengat yang berasal dari kali.
“Kami warga disekitar bantaran sungai Ciujung merasakan aroma tidak sedap dari Sungai Ciujung ini, apa lagi di malam hari, baunya sangat menyengat, mengganggu kenyanyaman warga, Ucap Wari, Selasa (03/09/24).
Senada dengan Wari, Sani warga Tirtayasa seorang petani tambak ikan yang berlokasi di Tengkurak, mengungkapkan, akibat menghitamnya sungai Ciujung, banyak petani yang gagal panen, para petani tambak ikannya pada mati, dan para petani di wilayah Cibodas Laban dan Tengkurak tanaman padinya banyak yang busuk, akibatnya mereka gagal Panen,” keluhnya.
“Kami sebagai warga Tirtayasa, mengharapkan kepada pihak yang perusahaan, dan pihak berwenang untuk segera melakukan tindakan, untuk menanggulangi tercemaranya air sungai yang di duga disebabkan oleh limbah industri, akar tidak merugikan para petani dan nelayan yang berada di daerah aliran sungai Ciujung,” Harapnya.
Pengawas bendungan Pamarayan, Andry, melalui aplikasi WhatsAap nya saat di konfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya tanggul atau bendungan di sungai Ciujung yang di duga dibuat PT Indah Kiat Paper Pulp Tbk, karena selama ini kami belum mendapat tembusan.
Adanya informasi ini maka dia akan laporkan kepada pimpinan.
“Mestinya pihak perusahaan PT Indah Kiat jangan seenaknya,” tandasnya.
Pemerintah Desa Tengkerak, melalui Sekdesnya, Hendra mengaku bahwa tercemarnya kali Ciujung bukan kali pertama terjadi.
“Kami selaku pemerintah Desa tengkurak terkait limbah industri yang mencemari aliran sungai Ciujung ini bukan kali pertama terjadi, namun sudah menjadi ritual tahunan di saat musim kemarau melanda, kejadian ini dari tahun yang lalu sudah sering terjadi,” ungkapnya.
Para legislatif anggota DPRD Kabupaten yang baru di Lantik, selaku pemerintah Desa Tengkurak kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, menunggu terobosan dan langkah-langkah dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi masyarakat yang berada di daerah aliran sungai Ciujung yang saat ini setiap harinya di suguhkan dengan udara bau yang menyengat akibat perusahaan nakal yang membuang limbahnya ke sungai Ciujung.
“Kami selaku pemerintah Desa Tengkurak kecamatan Tirtayasa kabupaten menunggu terobosan-terobosan dan langkah-langkah penyelesaian dari legislatif terpilih dalam menanggulangi persoalan yang sedang dialami warga, terutama soal limbah Ciujung yang saat ini di keluhkan warga Tengkurak khususnya, dan pada umumnya warga yang berada di Daerah aliran Sungai Ciujung,” Tutupnya.
Sampai berita ini tayang, pihak PT. Indah Kiat yang di hubungi melalui pesan WhatsApp tidak merespon. [Suprani]